Tuesday, July 31, 2012

Diri Sendiri = Kunci Awal.


Entah kenapa waktu lagi iseng utak-atik website Vimeo, saya menemukan video ini. Baru ngeh kalau lagunya Sigur Rós yang berjudul 'Hoppipolla' jadi backsound TV commercial Earth Hour 2012 ini! (yang sudah kenal saya pasti ngerti kenapa saya heboh pas tau lagu Sigur Rós jadi backsound)
Eh terus juga baru ngeh ada Nadya Hutagalung! Astaga, I really adore her! Salah satu contoh wanita hebat masa kini, yang sudah berkontribusi untuk lingkungan dan dunia dengan ga banyak omong.

Tapi sebenarnya bukan karena Sigur Rós dan Nadya Hutagalung sih saya mau bahas tentang video ini. Mereka sekadar side dish yang memperindah keseluruhan video.
Saya lebih mau bahas, mengenai isi dan maksud dari video Earth Hour 2012. Memang sih telat kalau mau dibahas sekarang secara Earth Hour juga sudah lewat beberapa bulan yang lalu. Tapi entah kenapa saya tergelitik saat menonton video ini lagi.

Jujur, saya merasa dirajam langsung waktu menonton dengan lebih seksama.
Ternyata......masih banyak hal yang tidak saya lakukan untuk menjaga bumi kita tercinta ini.
Bisa dilihat dari hal-hal kecil deh.
Saya kalau siang-siang masih suka nyalain semua lampu di rumah. Padahal sinar matahari dari luar jendela sudah memberi penerangan yang cukup.
Saya kalau mandi masih suka lama ba.....nget! Buang-buang air buat main-main di kamar mandi sesuka hati.
Saya masih suka beli air mineral kemasan plastik, padahal kan bisa bawa botol minum dari rumah.
Saya masih suka belanja dikit-dikit minta dibungkus plastik, padahal lebih efisien bawa shopping bag kemana-mana.
Saya masih suka memakai pemakaian listrik yang berlebihan, misal pemakaian AC di saat-saat tidak diperlukan.
Saya masih suka berbuat (buruk) ini dan itu.

Langsung saya diam. Mikir. Merenung. Introspeksi diri.
Selama ini saya sering berkoar-koar menuntut adanya suatu perubahan. Mengkoreksi perilaku orang yang menurut saya salah. Mengeluhkan situasi buruk lingkungan dan alam yang ada sekarang.
Tapi dari diri saya sendiri saja, saya tidak melakukan apa-apa.
Bahkan bisa dibilang, saya juga ikut andil dalam merusak lingkungan.
Kalau sudah begini.....salah siapa?

Mungkin memang benar ya. Untuk mengadakan sesuatu perbaikan dan perubahan itu, dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri. Memang contoh perbuatan yang saya sebutkan di atas itu terkesan remeh. Tapi coba bayangkan kalau semua orang masih berbuat seperti itu. Yang ada numpuk-numpuk-numpuk terus, dan akhirnya meledak.
Memang harus diri sendiri dulu yang dibenahi, diperbaiki. Baru bisa melaksanakan sesuatu perbaikan yang lebih luas.
Jika diri sendiri sudah benar, baru bisa mengajak orang lain untuk ikut melakukan sesuatu hal yang benar pula. Lambat tetapi pasti. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.

Saya sendiri juga masih banyak belajar.
Dari sekarang saya mau belajar untuk mengurangi (bahkan kalau bisa menghilangkan!) kebiasaan buruk yang ternyata memberi dampak buruk untuk lingkungan dan bumi kita.
Belajar menggunakan air dan listrik secukupnya, meminimalisirkan penggunaan kemasan plastik dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kebersihan, pokoknya belajar melakukan hal baik lainnya lah.

Hal kecil, dan membutuhkan proses yang lama. Tetapi segala perubahan memang hanya bisa dimulai dari kita sendiri.
Kita, kunci dari segala awal.

No comments:

Post a Comment