Thursday, July 12, 2012

Harapan Itu Masih Ada.

H+1 Pemilukada DKI Jakarta.
Euforia masih sangat terasa di kepala ini.


Ya, kemarin itu, tanggal 11 July 2012, pertama kalinya saya berkesempatan untuk ikut serta dalam pemilihan umum di Indonesia.
Awalnya saya tidak bersemangat dan biasa-biasa saja. Well, mungkin karena saya sudah sangat apatis dengan politik di negara ini. Tidak pernah saya tertarik ingin tahu dan ikut campur mengenai apapun yang berhubungan denan politik. Coba kalian tes saya dengan menanyakan apapun yang berhubungan dengan partai bla bla bla dan sebagainya, paling-paling hanya saya balas dengan kernyitan bingung dan cengengesan yang menandakan kalau saya tidak tahu. Tidak tahu dan tidak mau tahu. Karena toh saya pikir tidak ada gunanya saya peduli. Didengar juga tidak.

Tapi itu saya yang dulu.

Pandangan saya berubah semenjak saya sedikit-sedikit mengenal pasangan nomor 5 kemarin, @FaisalBiem atau Pak Faisal Basri dan Pak Biem Benjamin. Awalnya saya tidak tahu apa-apa mengenai 2 orang ini. Yang saya tahu Pak Biem ialah anak dari aktor kawakan Indonesia, Alm. Benyamin S. Sudah, hanya sebatas itu saja pengetahuan saya. Cetek memang.
Jujur saya bingung, kenapa linimasa twitter saya ramai sekali sih membicarakan pasangan ini, terutama Pandji Pragiwaksono yang memang waktu itu saya follow akun twitternya. Iseng-iseng, saya buka blog Mas Pandji karena memang saya suka sekali membaca blog-blog orang lain.
Mulai dari sini persepsi saya mulai berubah.
Tulisan-tulisan Mas Pandji mengenai pasangan FaisalBiem ini, jujur, menyentuh hati saya. Tulisan itu sederhana, tetapi entah kenapa terasa tulus di hati saya. Dan tulisan Mas Pandji pun menjadi gerbang pengetahuan saya yang lain.
Mulai dari sini saya coba googling siapa itu Pak Faisal dan Pak Biem. Saya baca tulisan-tulisan orang yang sudah mendukung beliau sejak awal di Blog-FaisalBiem, dan puncaknya saat saya menonton video-video program dan testimoni di Youtube Channel FaisalBiem. Dengan media-media ini saja, saya merasa sudah mengenal beliau. Karena apa? Karena saya merasa semua ini dibuat dengan tulus. Jika kita memang pintar, kita bisa membedakan karya mana yang dibuat hanya karena popularitas semata, atau karena tulus ingin menyebarkan kabar baik.

Saya jadi tahu Beliau adalah sosok yang pintar, tetapi tetap sederhana dan rendah hati. Beliau yang berani membuat gebrakan dengan independen. Beliau yang tegas. Beliau yang jujur dan tulus. Beliau yang percaya dengan kekuatan rakyat. Beliau yang peduli dengan pemuda Indonesia. Beliau yang mandiri, tetap berdiri di atas kaki sendiri. Beliau yang ini, beliau yang itu....
Astaga. Kita benar-benar butuh pemimpin yang seperti ini!

Karena Beliau lah saya berani terbuka dengan pikiran saya sendiri. Berani buka suara mengenai pilihan saya dan apa alasannya saya memilih beliau. Saya yang tadinya masa bodo dan mau bersikap netral saja, sekarang menjadi lebih peduli.

Karena Beliau lah, harapan dan kepercayaan saya untuk Jakarta, hidup kembali.

Mungkin kalian yang membaca ini tidak mengerti, kenapa saya mau panjang lebar menulis tentang kekaguman saya pada Beliau, padahal sudah lewat putaran 1 pemilukada, dan Beliau kalah dan ada di urutan keempat dengan persentasa quick count 5%.

Ini semua, karena saya bangga. Sangat sangaaattt bangga, menjadi bagian dari 5% tersebut.
Terserah orang lain mau berkata bahwa tulisan "saya bangga" itu hanyalah sekedar pembelaan dan penghiburan diri.
Kami, para pemilih 5%, merasa sudah jadi pemenang.

FaisalBiem memang kalah di pemilukada, tetapi perjuangan sebelumnya lah yang penting. Beliau sudah berani membuat gebrakan baru dengan tidak peduli pandangan sinis dan pesimis orang-orang di luar sana. Beliau sudah menggerakkan hati para rakyat, terutama pemuda untuk ikut andil dalam membangun kota dan bahkan negara.

Beliau memang kalah kali ini. Tetapi seperti yang Pak Faisal katakan kemarin,
"Kekalahan merupakan kemenangan yang tertunda."
Beliau terima kekalahan dengan tersenyum dan lapang dada. Beliau tetap menyemangati para tim-nya.
Dan Beliau juga berjanji akan tetap melakukan perubahan yang baik di kota ini. Karena dia sangat mencintai kota ini. Negara ini. :')

Terima kasih banyak untuk Pak Faisal dan Pak Biem yang sudah mengajarkan banyak hal kepada saya, dan orang-orang lain di luar sana.
Kami akan selalu percaya pada Bapak. Mendukung Bapak. Berada di belakang Bapak.

Harapan itu, masih ada.
Berdaya bareng-bareng tetap tertanam di hati.
Hidup nomor 5! Hidup 5%!

Dan, Salam Independen!
***

No comments:

Post a Comment